Teknologi terus berkembang dalam kehidupan manusia. AI adalah masa depan yang tidak bisa ditolak. Kini, walau masih berkelindan dengan pro dan kontra, AI menjadi salah satu elemen yang merevolusi peradaban manusia.
“Urus dahulu akal dan akhlakmu, baru kita bicara soal akal imitasi,” adalah sebuah pesan penutup nan lugas dari Wahyu Ginting. Pesan ini menjadi pengingat bagi para bahasawan muda tentang pentingnya membangun kompetensi dasar bahasa dan penerjemahan di tengah riuhnya penggunaan akal imitasi yang justru berpotensi menghambat tumbuh kembang diri mereka sendiri.
Menerjemahkan bukan sekadar mengubah kalimat dari bahasa asal ke bahasa sasaran. Kalau hanya mengubah bahasa, bisa jadi produk terjemahannya tidak enak dibaca, sulit dipahami, dan bahkan tidak sesuai dengan maksud…
Penerjemah di era sekarang ini dihadapkan dengan banyak tantangan. Mulai dari penguasaan bahasa, persaingan, hingga perkembangan teknologi.
Bahasa Indonesia bukan sesuatu yang ujug-ujug ada. Ia merupakan wujud dari perjalanan panjang sebuah bangsa. Bahasa Indonesia dulu, kini, dan yang akan datang adalah sebuah proses yang terus ‘menjadi’. Ia terus berkembang, dan melulu mengalami pemutakhiran.
Lingua franca adalah semacam jembatan atau penghubung antara orang-orang dengan bahasa asal atau bahasa ibu berbeda, tetapi tetap ingin saling bertukar kata, atau sekadar bertukar kabar.
Industri pelokalan adalah sebuah rantai jaringan. Industri ini terdiri atas perusahaan yang menyediakan layanan penerjemahan dan komunikasi untuk bisnis yang ingin menghadirkan produk dan menjalankan komunikasi pemasaran mereka agar sesuai dengan pasar lokal di seluruh dunia.
Penerjemahan jurnal harus dilakukan oleh penerjemah yang memiliki kemampuan bahasa yang baik serta memahami bidang ilmu yang dibahas dalam jurnal tersebut.
Indonesia merupakan salah satu pasar dengan jumlah konsumen terbesar di dunia. Hal itu menyebabkan banyak perusahaan global berbondong-bondong menjajakan produk dan jasa mereka di Indonesia.
Kesadaran masyarakat soal pentingnya kesetaraan dalam berbagi informasi termasuk kepada teman Tuli membuat banyak lembaga swasta dan pemerintahan menyadari pentingnya keberadaan juru bahasa isyarat.
Membuat takarir tidaklah semudah menerjemahkan adegan dan dialog aktor dari bahasa asal ke bahasa tujuan. Lebih dari itu, dibutuhkan keterampilan khusus, pengetahuan, kejelian dan kepekaan mengadaptasi roh yang dibangun di dalam film ke dalam teks terjemahan takarir.
Terjemahan Desktop Publishing (DTP) merupakan layanan penerjemahan konten teks yang terkandung di dalam berkas digital produk grafis, seperti infografis, bagan, tabel, diagram, poster atau dekorasi.
Pesan sebuah produk yang ditranskreasikan harus memperoleh pengalaman emosional yang identik kepada audiens dalam bahasa target, seperti halnya terjadi pada audiens dalam bahasa sumber.
Secara garis besar, masyarakat Tuli di Indonesia berkomunikasi menggunakan dua jenis bahasa isyarat, yaitu Sistem Bahasa Isyarat Indonesia (SIBI) dan Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo).
Berbeda dari terjemahan biasa atau nontersumpah, terjemahan tersumpah merupakan produk penerjemahan yang dihasilkan oleh seorang penerjemah yang memiliki sertifikat dan izin resmi dari negara untuk menerjemahkan dokumen hukum/legal seperti ijazah, akta kelahiran, sertifikat rumah, nota kesepahaman (MoU), peraturan perundang-undangan, dan lain sebagainya.