Ketika Transkreasi Tidak Melulu Soal Konten Pemasaran Bisnis

Lumrah di kalangan unit pemasaran, layanan jasa transkreasi dikenal sebagai salah satu pokok dalam agenda pemasaran global. Seperti diketahui, pelokalan tingkat lanjut ini memungkinkan sebuah produk dibentuk oleh selera pasar lokal, menghasilkan strategi pemasaran global yang tingkat keberhasilannya lebih signifikan dan mudah dicerna penduduk asli target sasaran.

Dalam praktiknya, transkreasi melakukan penyesuaian kata maupun gambar di dalam konten sumber dengan mengadaptasi emosi, nuansa, idiom, ucapan, dan ungkapan audiens sasaran. Pesan sebuah produk yang ditranskreasikan kemudian harus memperoleh pengalaman emosional yang identik kepada audiens dalam bahasa target, seperti halnya terjadi pada audiens dalam bahasa sumber.

Hal ini membuat banyak perusahaan global mengandalkan layanan jasa transkreasi untuk menarik minat konsumen di negara sasaran. Namun tahukah kamu, kendati layanan jasa ini umumnya berkutat dengan strategi pemasaran produk/jasa, transkreasi tidak melulu digunakan untuk pemasaran bisnis.

Kamu harus memahami tujuan dasar dari transkreasi terlebih dahulu untuk mengetahui betapa layanan jasa terjemahan ini sangat bermanfaat di berbagai lini kehidupan. Transkreasi bertujuan agar konten yang dibuat untuk audiens tertentu dapat diterima oleh audiens sasaran dengan pesan yang sama. Contoh nyata di kehidupan adalah ketika transkreasi berperan besar menyampaikan informasi hasil riset dunia medis di Amerika Serikat kepada audiens di Indonesia.

Ketika membuat menu makanan untuk pasien diabetes di AS, roti gandum dan irisan daging ham bisa diterima secara luas oleh masyarakat setempat. Namun ketika informasi ini ditranskreasikan untuk penduduk Indonesia, roti gandum dan irisan daging ham merupakan sesuatu yang asing dan tidak lumrah dikonsumsi masyarakat Tanah Air.

OIeh sebab itu, informasi dalam konten tersebut kemudian tidak sekadar diadaptasi, melainkan harus ditulis ulang agar pesan mendidik pasien melakukan diet guna mengontrol gula darah dapat tersampaikan dengan baik. Jika hal itu tidak dilakukan, kesehatan seseorang dipertaruhkan.  Sebagai gantinya, nasi merah dan daging ayam tanpa kulit dengan takaran tertentu misalnya dapat menjadi menu makanan diet alternatif bagi pasien diabetes di Indonesia. 

Contoh kasus lainnya ketika perusahaan farmasi besar asal Inggris meluncurkan situs web dwibahasa Inggris/Spanyol untuk produk pil kontrasepsi.

Ketika mereka menujukan situs tersebut bagi perempuan Inggris, pesan produk tersebut menekankan pada efektivitas pil kontrasepsi yang diklaim dapat mengurai kerepotan yang dialami perempuan karir Inggris dalam menangani anak, keluarga dan pekerjaan.

Pesan tersebut tidak dapat serta merta diadaptasi untuk penduduk Spanyol, yang notabene hidup dalam lingkungan agama Katolik. Di mana, pil kontrasepsi yang memengaruhi tingkat kesuburan perempuan bertabrakan dengan sejumlah kepercayaan agama setempat.

Maka dari itu, ketika kampanye pil kontrasepsi di Inggris menekankan pada kenyamanan perempuan, para transkreator harus bersiasat mengganti pesan tersebut ke dalam bahasa Spanyol, dengan lebih menekankan pada keamanan pil kontrasepsi.

Kasus kedua tersebut sekaligus mematahkan anggapan bahwa layanan transkreasi harus selalu menggugah dan membangkitkan emosi audiens sasaran.  Faktanya, di lapangan tidak semua konten yang ditranskreasikan harus mengamini hal tersebut. Karena pada dasarnya, layanan transkreasi bertujuan agar produk/jasa dapat diterima audiens sasaran.

×