Tren Pelokalan di Indonesia

Indonesia merupakan salah satu pasar dengan jumlah konsumen terbesar di dunia. Hal itu menyebabkan banyak perusahaan global berbondong-bondong menjajakan produk dan jasa mereka di Indonesia.

Namun untuk dapat menarik minat konsumen Indonesia, menerjemahkan situs web produk/jasa saja tidaklah cukup. Berdasarkan riset yang dilakukan Globalization Partners International, perusahaan asing yang ingin menjaring pelanggan Indonesia harus melakukan pelokalan.

Pelokalan tersebut meliputi bahasa, tampilan, fungsionalitas produk, situs, dan layanan yang disesuaikan dengan selera masyarakat Indonesia. Selain itu, ada beberapa perilaku konsumen Indonesia yang harus dipahami agar strategi pelokalan tersebut berhasil diterapkan secara menyeluruh. Apa saja?

Sistem pembayaran

Transaksi kartu kredit tidaklah familiar bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Sebaliknya, metode pembayaran seperti tranfer ATM dan pembayaran tunai menjadi primadona warga setempat. Maka, pastikan dua sistem pembayaran tersebut tersedia pada akses jual beli produk/jasa yang kamu lokalkan.

Diskon

Konsumen Indonesia sangat menyukai produk/jasa yang dilabeli diskon atau potongan harga. Berdasarkan laporan Boston Consulting Group, 60 persen warga Indonesia dari total populasi keseluruhan mengaku senang berburu diskon dan promosi. 

Bagi kamu pelaku bisnis, kamu harus memikirkan ulang strategi pemasaran dan pelokalan menggunakan diskon guna memantik rasa penasaran konsumen di Indonesia.

Layanan seluler

Ketika ponsel pintar menjelma perangkat harian sebagian besar umat manusia, lalu lintas penggunaan internet pun beralih di ponsel pintar. Laporan Statcounter mengungkapkan lebih dari 70 persen pengguna internet memilih menggunakan ponsel pintar.

Masih dari laporan yang sama, Indonesia disebut sebagai salah satu negara dengan pengguna internet seluler terbesar di Asia. Terlebih di kota-kota besar seperti Jakarta, Medan, dan Surabaya, mayoritas penduduknya memanfaatkan internet seluler di ponsel pintar mereka guna memesan layanan transportasi umum, makanan/minuman maupun produk/jasa lainnya.

Masa pandemi Covid-19 kian menebalkan ketergantungan mayoritas masyarakat Indonesia pada internet seluler. Maka dari itu, membuka layanan pemesanan virtual, dan akses media sosial sebesar-besarnya guna menjaring konsumen Indonesia merupakan langkah yang harus dilakukan para pelaku bisnis.

Transkreasi untuk kaum konservatif

Di Indonesia, produk/jasa asing sulit bertahan lama, jika enggan beradaptasi dengan selera pasar lokal. Kendati produk/jasa yang tidak berasal dari Indonesia, selalu menimbulkan rasa penasaran bagi warga setempat, tidak dapat dipungkiri terdapat lebih banyak orang Indonesia yang memiliki selera konservatif dan sulit menerima produk/jasa asing.

Untuk itu, strategi globalisasi bisnis kamu membutuhkan layanan transkreasi agar bisa relevan dengan selera masyarakat Indonesia.

Gerai waralaba asal Amerika Serikat, McDonald’s merupakan salah satu contoh produk dari luar Indonesia yang berhasil menerapkan strategi pemasaran transkreasi dan menjaring konsumen Indonesia. McDonald’s di Indonesia menggunakan ayam goreng tepung dan nasi putih sebagai menu andalan lain selain burger. Strategi pemasaran menyesuaikan produk/jasa dengan selera pasar lokal ini terbukti ampuh membuat McD bertahan puluhan tahun di Indonesia, tanpa harus menanggalkan identitas utama mereka sebagai merek dagang makanan khas Negeri Paman Sam.

×