Luruskan Akal dan Akhlak Sebelum Kuasai AI 

Minggu, 29 Oktober 2023, Program Studi D3 Bahasa Mandarin Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar seminar bertajuk Transformasi dan Tantangan Penerjemah Muda dalam Perkembangan Teknologi AI . Di hadapan seratus lebih mahasiswa, dosen, serta peserta umum, Wahyu Adi Putra Ginting, salah satu tutor Akademi Translexi, membagikan pandangannya tentang perkembangan akal imitasi (AI) di industri bahasa. 

“Urus dahulu akal dan akhlakmu, baru kita bicara soal akal imitasi,” adalah sebuah pesan penutup nan lugas dari Wahyu Ginting. Pesan ini menjadi pengingat bagi para bahasawan muda tentang pentingnya membangun kompetensi dasar bahasa dan penerjemahan di tengah riuhnya penggunaan akal imitasi yang justru berpotensi menghambat tumbuh kembang diri mereka sendiri. Wahyu Ginting yang saat ini menjabat sebagai Direktur Kualitas Produk dan Layanan PT Solusi Bahasa Internasional menekankan bahwa penerjemah muda harus bisa menggunakan kemajuan teknologi AI untuk menjadi mitra dalam membantu kerja penerjemahan. Jangan sampai penerjemah malah diperalat oleh teknologi itu sendiri. AI dapat dijadikan sarana untuk mengefisiensikan pekerjaan kita, bahkan dapat kita jadikan mitra dalam menyediakan jasa penerjemahan profesional. 

“Tujuan dari seminar ini adalah untuk menuntun para mahasiswa yang ingin menjadi penerjemah untuk tidak mempergunakan AI sebagai alat untuk menerjemahkan, melainkan menggunakannya sebagai partner dalam proses penerjemahan,” ujar Gisel Lady Agatha selaku panitia acara seminar tersebut. 

Ibu Kristina Indah Setyo Rahayu selaku Kaprodi D3 Bahasa Mandarin UNS juga mengungkapkan bahwa saat ini mahasiswa memang perlu untuk fokus memperdalam ilmu bahasa sebelum memperdalam fungsi AI. Jika ilmu bahasa sudah berhasil dipelajari, fungsi AI dalam proses terjemahan baru dapat dirasakan. 

Beberapa peserta juga beranggapan bahwa acara ini sangat menginspirasi mahasiswa yang ingin menjadi penerjemah untuk memperdalam ilmu bahasa. Belinda, Hingar, dan Risa selaku peserta dan mahasiswa D3 Bahasa Mandarin UNS juga mengungkapkan bahwa acara seminar tersebut memberikan wawasan baru untuk terus memperdalam ilmu bahasa. Acara juga berlangsung secara menyenangkan dan seru sehingga peserta dapat menyerap isi materi yang diberikan. 

Dalam kesempatan ini, Akademi Translexi juga memberikan beasiswa penuh dan subsidi kepada Eva Sonia Abidah mahasiswa D3 Bahasa Inggris UNS senilai Rp1.500.000,00. “Banyak insight  baru yang saya dapat dari seminar ini yang tidak saya dapatkan di perkuliahan. Saya juga sudah sangat berharap untuk mendapat beasiswa dari Akademi Translexi karena memang tertarik untuk menjadi penerjemah,” ujarnya. 

Akademi Translexi merupakan salah satu jenama di bawah PT Solusi Bahasa Internasional yang terlebih dahulu membentuk Translexi sebagai penyedia jasa bahasa dan pelokalan. Akademi Translexi sendiri merupakan lembaga pelatihan kerja yang secara khusus menyediakan pendidikan penerjemahan berbasis praktik industri. 

×