Penerjemahan takarir atau subtitle adalah terjemahan audiovisual yang memiliki spesifikasi, kriteria, dan aturan tersendiri.

Untuk memproduksi takarir, penerjemah tidak hanya sekadar mengalihbahasakan naskah secara langsung dan menempatkannya di bagian bawah layar. Penerjemah harus memahami betul batasan waktu dan tempat, jumlah karakter per baris, hingga kecepatan membaca penonton agar produk terjemahan ini secara proporsional dapat dinikmati sebagai bagian dari film atau video secara keseluruhan.

Penerjemah profesional yang kerap menangani takarir, juga harus memiliki keterampilan berbahasa yang baik untuk dapat menerjemahkan takarir dari berbagai genre film dan video. Sebab, lebih dari sekadar meletakkan takarir dengan proporsi yang tepat, penerjemah juga harus terampil dalam menjaga konteks dan makna dari teks asli yang mereka alihbahasakan, sehingga emosi maupun ekspresi humor dari teks asali dapat tersampaikan kendati dalam bahasa yang berbeda.

Hal yang perlu dipahami saat memproduksi takarir

Seperti yang telah disebutkan, secara teknis, penerjemah yang menangani takarir harus mempertimbangkan betul batasan waktu dan tempat, jumlah karakter per baris, hingga kecepatan membaca penonton. Mari simak satu per satu mengapa aspek-aspek tersebut sangat penting dalam produksi takarir.

Batasan waktu dan tempat

Umumnya, takarir ditempatkan di bagian tengah bawah layar. Ruang takarir pun dibatasi hanya dua baris subjudul. Setiap baris subjudul maksimal berjumlah 35 karakter (atau tergantung panduan selingkung), termasuk simbol dan spasi. Sehingga, dua baris teks takarir dalam bingkai film/video lumrahnya adalah 70.

Selain punya batasan tempat, takarir juga memiliki batasan waktu. Minimal, takarir ditayangkan selama satu detik dan maksimal takarir ditampilkan di layar selama enam detik.

Namun demikian, parameter waktu dan tempat tersebut tidaklah baku, sehingga selalu ada kemungkinan penyesuaian dengan kebutuhan tiap-tiap film dan video.

Kecepatan membaca penonton

Jumlah karakter teks dan durasi tayang takarir juga sangat bergantung pada kecepatan membaca rata-rata penonton.

Kendati kecepatan membaca setiap orang berbeda dalam menelaah teks takarir dengan jumlah dan durasi yang sama, diperkirakan kecepatan rata-rata penonton film/video adalah empat detik per dua baris takarir yang berisi 70 karakter atau sekitar 12 kata.

Kecepatan membaca penonton tersebut erat pula kaitannya dengan aspek teknis produksi takarir yang disebut sebagai spotting. Spotting merupakan waktu muncul dan hilangnya takarir dari layar.

Dengan memahami batasan waktu, tempat serta kecepatan membaca penonton, penerjemah dapat menyinkronkan takarir dengan audio video dengan baik.

Perubahan adegan

Hal lain yang perlu dipertimbangkan penerjemah ketika memproduksi takarir adalah perubahan adegan maupun pergantian arah bidikan kamera, yang dapat menyebabkan penonton membaca ulang takarir.

Kejelian penerjemah dalam mewaspadai kedua aspek tersebut boleh jadi kian terasah seiring jam terbang penerjemah dalam menangani takarir film/video.

Alur produksi takarir

Setelah memahami aspek penting yang perlu diperhatikan saat memproduksi takarir, lantas bagaimana alur produksi layanan terjemahan ini?

Spotting

Hal pertama yang harus dikerjakan saat memproduksi takarir adalah menentukan spotting atau waktu muncul dan menghilangnya takarir dari layar.

Spotting berfungsi agar penerjemah lebih mudah menyinkronkan kemunculan takarir dengan audio, serta mematuhi durasi minimum dan maksimum kemunculan takarir, untuk kemudian menyelaraskannya dengan perubahan adegan dan pengambilan gambar.

Terjemahan

Langkah selanjutnya, menerjemahkan, melokalkan, dan mengadaptasi teks/dialog/aspek suara bahasa asali yang diizinkan dan memenuhi kriteria dalam film/video ke bahasa tujuan.

Koreksi

Setelah menerjemahkan seluruh takarir, penerjemah harus mengevaluasi kembali struktur dan konteks kalimat serta aliran dialog secara menyeluruh sesuai dengan tanda baca, aturan ejaan, dan konvensi lainnya yang relevan.

Penting untuk dipahami, takarir tidak boleh mengganggu perhatian penonton.

Simulasi

Setelah melalui tahap spotting, terjemahan, dan koreksi, selanjutnya hasil akhir takarir harus ditinjau dengan memutar film/video dari awal hingga akhir. Proses pemutaran memungkinkan penerjemah memodifikasi teks, merapikan spotting, hingga melakukan proses verifikasi dengan memastikan kesesuaian teks dengan gambar dan nama yang tertera dalam berkas takarir sumber asli.

Demikian aspek penting dan alur produksi terjemahan takarir. Dengan memahami betapa kompleksnya proses pembuatan produk terjemahan ini, tentu kamu dapat lebih menghargai layanan jasa terjemahan takarir.

Ingin film/videomu dikenal audiens global? Cari penyedia jasa terdekat untuk layanan ini.

Hubungi kami

×