Apakah kamu salah seorang yang mengira penerjemah tidak membutuhkan kamus dalam bekerja? 

Anggapan awam tersebut jelas keliru. Sebab pada dasarnya, seorang penerjemah membutuhkan kamus sebagai bahan rujukan untuk memastikan komprehensi pilihan kata yang digunakannya.

Bagaimana pun juga, penerjemah profesional bukan mesin terjemahan yang hafal definisi setiap kata, bukan?

Oleh karena itu, penerjemah membutuhkan bekal dan senjata untuk bertempur di medan penerjemahan. Apa saja bekal dan senjata yang dibutuhkan para penerjemah?

Bekal pribadi penerjemah

Seorang penerjemah profesional setidaknya harus memiliki pengetahuan luas soal tata bahasa sumber dan bahasa target. Penerjemah pasangan bahasa Indonesia-Inggris misalnya harus memahami betul penggunaan kata, kalimat, frasa dan idiom yang tepat pada kedua bahasa yang diampunya.

Wawasan luas dan menyeluruh soal bahasa sumber dan bahasa target akan sangat memudahkan penerjemah profesional dalam mengalihbahasakan sebuah proyek penerjemahan, termasuk mengatasi kesulitan terkait struktur tata bahasa dan kosakata bahasa asing yang spesifik.

Selain itu, penerjemah profesional juga harus memiliki disiplin verifikasi data yang kuat. Riset merupakan salah satu pondasi seorang penerjemah dalam menjalankan profesinya. 

Sebab, ketika menerjemahkan proyek penerjemahan tertentu, penerjemah harus mengetahui seluk beluk kebudayaan bahasa sumber maupun target.

Ketika menerjemahkan teks-teks tradisional, teks tentang praktik budaya atau ekspresi humor masyarakat di belahan dunia tertentu misalnya, penerjemah harus cermat mengenali konteks dan latar budayanya agar dapat menghasilkan terjemahan berkualitas yang tepat sasaran.

Kemudian, hal lain yang harus dimiliki penerjemah profesional adalah wajib melek teknologi, sebab penerjemah akan menggunakan teknologi seperti Alat-TEBAK untuk membantu proses produksi terjemahan.

Senjata penerjemah dalam menghadapi naskah:

Setelah mengetahui bekal apa saja yang diperlukan penerjemah, selanjutnya mari mengenal senjata apa saja yang diperlukan penerjemah saat memproduksi sebuah karya terjemahan.

1. Kamus

Seperti yang telah disebutkan di atas, penerjemah sangat membutuhkan referensi seperti PUEBI (Panduan Umum Ejaan Bahasa Indonesia) serta kamus ekabahasa, dwibahasa, dan thesaurus untuk memudahkan pekerjaan mereka.

Seorang penerjemah pasangan bahasa Jerman-Indonesia misalnya, tentu harus memahami penggunaan tata bahasa dan kosakata yang tepat dari PUEBI. 

Pekerjaan mereka juga akan dimudahkan dengan kehadiran kamus ekabahasa dan dwibahasa. Kedua kamus tersebut akan membantu penerjemah memilih kata yang komprehensif dan tepat guna.

Wawasan luas soal kata dari bahasa sumber dan target pun dapat diperdalam dengan berbekal kamus thesaurus yang memuat sinonim, hiponim dan antonim sebuah kata.

2. Bahan bacaan untuk memperluas wawasan

Mendalami pengetahuan umum seputar proyek penerjemahan yang ditangani adalah kewajiban para penerjemah. Ketika mengalihbahasakan proyek penerjemahan medis misalnya, penerjemah wajib mengetahui daftar istilah medis dan informasi apapun yang diperlukan dan berkaitan dengannya.

Ya, sumber referensi dan bahan bacaan akan membantu penerjemah menghasilkan karya terjemahan yang berkualitas.

3. Alat-Tebak

Bagi penerjemah profesional, baik yang bekerja di/untuk agensi terjemahan maupun yang membuka praktik sendiri, menggunakan CAT (Computer Aided Translation) Tools atau Alat Terjemahan Berbantuan Komputer (Alat-TEBAK) sangat efektif dalam menunjang alur kerja produksi terjemahan.

Perlu digarisbawahi, Alat-TEBAK berbeda dari mesin terjemahan seperti Google Translate, Transtool, atau Rekso Translator. Alat-TEBAK merupakan piranti lunak canggih yang membantu penerjemah memproses berkas terjemahan, menyusun memori terjemahan, hingga membuat daftar istilah terintegrasi dari kata/frasa/kalimat yang diterjemahkan.

Ya, Alat-TEBAK tidak akan mengalihbahasakan dokumen secara otomatis seperti mesin terjemahan. Proses penerjemahan tetap 100% dilakukan oleh manusia. Namun, dengan Alat-TEBAK, para penerjemah dapat meningkatkan produktivitas hingga 75%.

Itulah tadi bekal dan senjata yang diperlukan penerjemah profesional dalam bekerja. Tidak semudah yang dibayangkan bukan?

Hubungi kami

×