Bagaimana Pelokalan Bahasa Mempengaruhi Minat Beli Konsumen?

Ketika penulisan konten secara digital berkembang pada medio 1980-an, sejak saat itu pula pelokalan menempati pos penting dalam transmisi kebudayaan antarnegara. 

Melalui proses pelokalan, rangkaian informasi yang sama kemudian dapat dipahami oleh warga negara berbeda dengan bahasa yang berbeda, identitas visual berbeda, preferensi berbeda, hingga karakter numerik berbeda sesuai bahasa lokal masing-masing.

Tak sama halnya dengan penerjemahan, pelokalan mengadaptasi bahasa tekstual menjadi seakrab dan seasali mungkin dengan bahasa setempat, lengkap dengan konteks budaya dan bahasanya. Sementara itu, penerjemahan, dalam pengertiannya yang terbatas, hanya sekadar mengalihbahasakan teks berbahasa sumber ke bahasa tujuan.

Benar, terjemahan merupakan salah satu komponen dalam proses pelokalan. Namun dalam praktiknya, pelokalan dapat lebih kompleks, rumit, dan ketat karena aktivitas ini menuntut tim penerjemah mengenali betul lekuk kebudayaan dan bahasa suatu negara.

Ya, adaptasi linguistik dan budaya tidak boleh lepas dari proses pelokalan sebuah produk atau konten secara menyeluruh.

Diksi, dialek, persyaratan hukum, mata uang, aspek visual, format penulisan hari dan tanggal, hingga preferensi budaya bahasa asal harus diadaptasi sesuai bahasa lokal tujuan.

Sederhananya, pelokalan menyajikan bahasa, tampilan, dan nuansa sesuai harapan audiens sasaran.

Pelokalan meningkatkan minat beli konsumen

Hari ini, ragam produk pelokalan dapat ditemukan nyaris di seluruh aspek kehidupan, dari antarmuka gim hingga situs jual-beli daring, konten web, layanan Netflix serta platform streaming sejenis, buku garansi, hingga manual produk dan jasa.

Fakta ini tidaklah mengejutkan jika menilik laporan Common Sense Advisory, yang menyebutkan bahwa 75 persen konsumen mengaku cenderung membeli barang dan jasa yang konten dan informasi produknya menggunakan bahasa lokal mereka.

Hal ini menimbulkan kesadaran baru bagi pelaku bisnis yang ingin menjangkau audiens global: mereka wajib mempertimbangkan pelokalan konten dan informasi produk/jasa untuk memperluas konsumen sasaran, meningkatkan profit, dan memajukan perusahaan.

Dalam beberapa kasus, untuk memperlebar pasar bisnis secara global, perusahaan besar tidak hanya sekadar melokalkan konten atau informasi produk/jasa mereka, tetapi juga memodifikasi identitas dagang agar selaras dengan budaya lokal dan memudahkan konsumen sasaran mengidentifikasi produk mereka.

Coca-cola misalnya, kendati memiliki produk dengan pesan tunggal, kampanye mereka di seluruh dunia memiliki strategi pemasaran yang beragam dari satu negara ke negara lain. Semua dilakukan demi memenuhi ekspektasi konsumen sasaran.

Di Tiongkok misalnya, Coca-cola mengganti nama produk mereka menjadi “Kekou Kele” atau  dalam bahasa setempat diartikan sebagai kebahagiaan yang nikmat.

Dengan strategi tersebut, minuman bersoda ini mudah disukai masyarakat Tiongkok dan Coca-cola berhasil menaklukkan pasarnya.

Tentu ini bukan hanya tentang menerjemahkan konten dan mengubah label semata. Merek minuman ini mendekati pasar lokal, meracik strategi pemasaran baru, dan melalui merek yang dimodifikasi dan dilokalkan, mereka menjual citra merek dengan tetap menghormati budaya lokal yang sangat berbeda dari negara asalnya di Amerika Serikat.

Demikian pelokalan menggunakan pendekatan budaya untuk membuat publik lokal merasa bahwa produk/jasa yang disajikan ditujukan untuk mereka.

Syarat berhasilnya sebuah pelokalan

Sebuah pelokalan yang berhasil dapat membuat audiens menikmati sepenuhnya konten atau informasi produk/jasa dalam bahasa lokal mereka. Artinya, audiens tidak lagi merasa bahwa konten atau informasi produk/jasa tersebut merupakan produk pelokalan dari bahasa lain.

Selain itu, produk/jasa yang dilokalkan dengan tepat, harus memiliki tampilan dan nuansa khusus sesuai pasar sasaran. Seperti halnya contoh kasus Coca-cola.

Maka dari itu, untuk dapat menghasilkan pelokalan berkualitas tinggi, dengan pengerjaan yang tepat waktu dan sesuai bujet, kamu harus cermat memilih layanan penyedia jasa pelokalan.

Penyedia jasa pelokalan profesional memiliki kemampuan untuk membangun dan mengelola tim yang besar dengan tenggat waktu yang ketat.

Mereka juga memiliki alur produksi yang sistematis untuk mengontrol kualitas linguistik dan ketepatan proses pelokalan. Bahkan mereka juga memiliki piranti pelokalan canggih yang memungkinkan semua jenis teks dari beragam bentuk berkas diekstrak sehingga biaya proyek pelokalan kamu jadi lebih ringan.

×