Selama puluhan tahun, tidak sedikit perdebatan mengenai metode yang lebih efektif untuk menjangkau audiens film global, apakah takarir atau sulih suara? Dalam hal penggodokan informasi, keakraban dengan audiens setiap negara, kesatuan gambar dan suara hingga jumlah biaya yang dihabiskan, sejatinya baik takarir (subtitle) maupun sulih suara (dubbing) memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Namun demikian, terlepas dari pro kontra tersebut kali ini Translexi akan memaparkan lebih jauh mengapa jasa layanan takarir lebih efektif menjangkau audiens film global ketimbang sulih suara.
Membaca teks takarir lebih efisien
Sebuah sumber menyebutkan bahwa membaca takarir lebih efektif daripada mendengarkan sulih suara bagi audiens berusia lebih dari 11 tahun dan orang dewasa.
Hal itu dikarenakan membaca teks di layar seperti takarir lebih mudah membantu audiens memroses informasi ketimbang konten yang dinarasikan. Bahkan dalam keadaan bising di lingkungan sekitar sekalipun. Tak heran, sebagian besar populasi masyarakat dunia memilih takarir untuk membantu mereka menikmati film berbahasa asing.
Namun demikian, di sejumlah negara yang masyarakatnya memiliki tradisi sulih suara menahun, seperti Rusia, Perancis, Italia, Spanyol dan Jerman, takarir dinilai lebih merepotkan untuk disimak. Mayoritas audiens di deretan negara tersebut lebih menyukai fitur sulih suara untuk menikmati film berbahasa asing.
Takarir menjaga suara asli para aktor
Tetap menyajikan suara asli para aktor film merupakan salah satu keunggulan takarir yang tidak dimiliki layanan sulih suara. Sulih suara tidak memungkinkan audiens asing mendengarkan intonasi dan ekspresi suara sebenarnya dari aktor fim terkait.
Kendati menggunakan aktor sulih suara terbaik sekalipun, audiens tetap akan kehilangan sebagian interpretasi aktor aslinya. Bahkan dalam beberapa kasus, kurang singkronnya sulih suara dengan gerak bibir aktor asli mengalihkan perhatian audiens.
Sementara itu, takarir di sisi lain menyajikan pengalaman yang lebih utuh bagi audiens.
Takarir membantu meningkatkan keterampilan berbahasa
Melaui takarir, audiens asing dapat menikmati secara langsung apa yang diucapkan para aktor. Makna dari kata maupun potongan percakapan yang disampaikan para aktor film tersebut efektif membantu dalam menambah direktori kata berbahasa asing terbaru hingga meningkatkan kemampuan berbahasa asing audiens.
Jika kamu tengah belajar bahasa Jerman misalnya, film berbahasa Jerman dapat membantumu semakin akrab mengenali cara penutur asli berbicara.
Biaya takarir lebih hemat ketimbang sulih suara
Salah satu faktor yang menyebabkan biaya sulih suara lebih mahal ketimbang layanan jasa takarir adalah ada banyak kepala yang dilibatkan dalam proses produksinya. Layanan produksi sulih suara profesional umumnya melibatkan satu orang aktor sulih suara untuk setiap karakter dalam film tersebut. Selain itu, aktivitas sulih suara juga membutuhkan studio rekaman, editor hingga tim pasca editing.
Sementara layanan takarir dapat membuatmu lebih hemat budget karena tim produksinya lebih sedikit. Dengan melibatkan minimal tiga orang yang terdiri dari spesialis spotting, penerjemah profesional dan seorang editor, satu film berbahasa asing dapat diproduksi takarirnya dalam waktu yang lebih ringkas pula.
Selain tidak membutuhkan studio, dan tidak perlu membuang waktu karena proses rekam-tata-edit suara, produksi takarir dapat dilakukan di manapun.
Semua tergantung kebutuhan
Pada akhirnya, sebelum menjangkau audiens global dengan menerjemahkan konten film maupun video, pastikan untuk meriset terlebih dahulu kecenderungan masyarakat negara yang kamu tuju. Selain masyarakat Eropa Timur seperti yang sudah dijelaskan, mayoritas audiens negara Amerika Latin lebih menyukai sulih suara ketimbang takarir.
Sementara warga eropa lain seperti di Swedia, Finlandia dan Inggris lebih menyukai takarir ketimbang sulih suara. Tidak hanya pertimbangan sosio-geografis, preferensi pendidikan audiens film tersebut juga dapat jadi pertimbangan. Audiens dengan preferensi pendidikan tertentu cenderung memilih takarir ketimbang sulih suara. Karena umumnya mereka berminat mempelajari bahasa asing.
Oleh sebab itu, film dengan misi pendidikan lebih baik diterjemahkan dengan takarir. Sementara film hiburan untuk pangsa pasar lintas usia menggunakan sulih suara. Selain kebutuhan audiens, yang terpenting adalah kamu juga harus tahu betul kebutuhan budget yang kamu sanggupi. Jika budgetmu tidak terlalu banyak, takarir dapat jadi pilihan yang bijak ketimbang sulih suara.